“Ini bukan soal memusuhi platform. Ini soal menegakkan kedaulatan hukum. Kalau mereka bisa patuh di negara lain, kenapa tidak di sini?” ujar Alexander.
Langkah tegas ini pun telah dilakukan pemerintah Indonesia terhadap platform besar lainnya, seperti YouTube, TikTok, dan Google, yang akhirnya memberikan respons lebih serius setelah adanya intervensi pemerintah.
Tetap Terbuka untuk Dialog dan Kolaborasi
Meskipun tindakan telah diambil, Kemkomdigi tetap membuka ruang dialog. Pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama kembali dengan Internet Archive, selama ada komitmen untuk menghormati hukum nasional. Alexander berharap ke depannya semua platform digital global dapat beradaptasi dengan etika dan peraturan lokal.
“Kami ingin platform-platform ini hadir di Indonesia, tapi hadir dengan tanggung jawab. Kami ingin ruang digital Indonesia menjadi ruang yang bermanfaat, aman, dan kompetitif,” jelasnya.
Kemkomdigi juga menegaskan bahwa langkah-langkah ke depan tetap akan mengedepankan prinsip keadilan dan progresivitas, diiringi dengan pengawasan ketat namun terbuka terhadap berbagai bentuk kerja sama.
“Yang kami lindungi bukan hanya sistem atau data, tapi manusia di baliknya—anak-anak, keluarga, dan generasi penerus bangsa,” tutup Alexander.