Tampang

Kecerdasan Buatan (AI) Hanya Ambil Alih 5% Pekerjaan Manusia

4 Okt 2024 11:00 wib. 156
0 0
Kecerdasan Buatan (AI) Hanya Ambil Alih 5% Pekerjaan Manusia
Sumber foto: iStock

AI dan kemunculan teknologi baru, menurut Acemoglu, selama ini telah menjadi bagian penting dalam dunia ekonomi. Ia juga memproyeksikan bahwa teknologi AI akan memungkinkan bisnis untuk mengotomatisasi sebagian besar tugas pekerjaan dan memicu era baru terobosan medis dan ilmiah. Namun, penggunaan teknologi yang terlalu maju tanpa memahami dampaknya secara menyeluruh dapat membawa dampak yang kurang menguntungkan di masa mendatang.

Sementara itu, Jensen Huang, CEO Nvidia, mengungkapkan bahwa peningkatan permintaan untuk layanan teknologi dari berbagai perusahaan dan pemerintah akan membutuhkan dana US$1 triliun untuk meng-upgrade peralatan pusat data dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini menunjukkan besarnya potensi pasar yang akan diakomodasi oleh teknologi kecerdasan buatan di masa mendatang.

Meskipun demikian, AI juga membawa tantangan tersendiri, seperti masalah keandalan dan kurangnya penilaian tingkat manusia. Hal ini akan membuat AI tidak dapat menggantikan pekerjaan manusia dalam waktu dekat. Oleh karena itu, keberadaan manusia masih sangat dibutuhkan dalam banyak aspek pekerjaan yang tidak dapat diotomatisasi oleh AI.

Melihat beberapa pandangan dari para ahli termasuk Acemoglu dan Huang, terlihat bahwa AI akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan teknologi modern. Namun demikian, dampaknya terhadap dunia kerja tidak akan serta-merta menggantikan peran manusia secara keseluruhan. Hal ini mengisyaratkan bahwa adaptasi dan kesiapan terhadap perkembangan teknologi AI menjadi hal yang penting untuk diperhatikan bagi individu, perusahaan, dan pemerintah.

Kesadaran akan potensi dan keterbatasan teknologi kecerdasan buatan menjadi kunci dalam menjawab tantangan dan peluang yang ditawarkan di era industri 4.0. Dengan demikian, penelitian terus diperlukan untuk memantau perkembangan teknologi AI agar dapat mengambil manfaat yang optimal tanpa mengabaikan aspek manusiawi dalam dunia kerja. 

Dalam upaya tersebut, kerjasama antara sektor publik dan swasta sangatlah diperlukan guna menemukan kesepakatan yang baik dalam mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Maka dari itu, peran strategis dari pemerintah dalam memfasilitasi dan mengatur perkembangan teknologi AI pun menjadi hal yang krusial.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.