Dengan kondisi seperti ini, peluncuran paket murah seperti 'residential lite' tampaknya menjadi upaya konkret untuk menjaga daya saing dan persepsi publik, sekaligus membuka peluang penetrasi pasar yang lebih luas. SpaceX seolah ingin membuktikan bahwa mereka tetap bisa memberi solusi internet berkualitas dengan harga yang lebih ramah kantong, meskipun kontroversi belum sepenuhnya reda.
Bagi masyarakat Indonesia dan negara berkembang lainnya, kehadiran Starlink versi murah tentu sangat dinantikan. Mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, layanan internet satelit dapat menjadi solusi nyata untuk menjembatani kesenjangan akses digital. Namun, untuk saat ini, masyarakat masih harus bersabar menunggu kemungkinan paket ini dirilis secara global.
Dengan dinamika pasar yang terus berubah dan tekanan yang datang dari berbagai arah, akankah strategi ‘murah meriah’ ini cukup untuk mengembalikan laju pertumbuhan Starlink dan memperbaiki citra Elon Musk di mata dunia? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.