Huawei juga tidak ragu menampilkan bahwa produknya bukan sekadar gimmick teknologi. Desain premium, kecepatan, dan pengalaman pengguna menjadi fokus utama. Banyak pengulas teknologi memuji keberanian Huawei mengambil langkah ini, bahkan menyebut Mate XT sebagai “penentu arah baru dalam desain smartphone masa depan.”
Meski belum jelas bagaimana performa Huawei Mate XT di pasar global, satu hal yang pasti: Huawei kembali memaksa dunia untuk memperhitungkannya. Di tengah keterbatasan akibat sanksi, mereka tak hanya bertahan, tetapi juga menciptakan teknologi yang belum mampu diikuti oleh perusahaan lain.
Tantangan selanjutnya bagi Huawei adalah memastikan bahwa Mate XT bukan sekadar “produk kejutan” jangka pendek, tetapi awal dari transformasi global. Untuk itu, mereka perlu terus memperkuat ekosistem software, mengatasi hambatan lisensi di luar negeri, serta mencari celah pasar baru di negara-negara yang lebih terbuka terhadap alternatif non-Google.
Keberhasilan Huawei Mate XT di pasar Tiongkok sudah menjadi sinyal kuat bahwa inovasi tetap bisa menang, bahkan saat menghadapi pembatasan geopolitik. Kini, pertanyaannya tinggal satu: bisakah Huawei mengulang kesuksesan itu di panggung dunia?