Tampang

Heboh! Pengguna Instagram Tuduh Meta Paksa Follow Akun Donald Trump, Apa Kata Meta?

26 Jan 2025 21:22 wib. 22
0 0
Heboh! Pengguna Instagram Tuduh Meta Paksa Follow Akun Donald Trump, Apa Kata Meta?
Sumber foto: iStock

Pengguna Instagram di Amerika Serikat baru-baru ini dikejutkan dengan tuduhan bahwa Meta, perusahaan induk Instagram, memaksa mereka untuk mengikuti akun media sosial mantan Presiden Donald Trump. Tuduhan ini menciptakan kehebohan di dunia maya, mendorong pihak Meta untuk segera memberikan klarifikasi.

Melalui akun Threads resmi mereka, juru bicara Meta menjelaskan bahwa Instagram, Threads, dan Facebook tidak pernah memaksa penggunanya untuk mengikuti akun milik Donald Trump. Konten yang muncul di timeline pengguna, menurut mereka, berasal dari akun resmi seperti @POTUS, @VP, dan @FLOTUS. Akun-akun ini dikelola oleh Gedung Putih dan isinya diperbarui sesuai dengan pergantian pemerintahan.

Juru bicara Meta, Andy Stone, menegaskan bahwa akun-akun tersebut tidak secara otomatis menjadi milik Donald Trump. "Akun-akun resmi Facebook atau Instagram Presiden, Wakil Presiden, maupun Ibu Negara dikelola oleh Gedung Putih. Ketika terjadi pergantian pemerintahan, konten yang ada di dalamnya akan berubah sesuai dengan administrasi yang baru," jelas Stone, seperti dikutip oleh CNBC International, Kamis (23/1/2025).

Mengapa Pengguna Tetap Mengikuti Akun Pemerintahan?

Bagi pengguna yang sebelumnya telah mengikuti akun-akun pemerintahan ini, mereka secara otomatis akan tetap menjadi pengikut ketika kepemimpinan baru mengambil alih. Misalnya, pengguna yang mengikuti akun @WhiteHouse di masa pemerintahan sebelumnya akan terus menjadi pengikut akun tersebut meskipun konten dan admin berubah sesuai dengan pemerintahan baru.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Masjid di Istanbul
0 Suka, 0 Komentar, 15 Mar 2024
Cheat Populer dalam Game Free Fire
0 Suka, 0 Komentar, 6 Jan 2021

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?