Tak hanya itu, Meta juga menutup program pengecekan fakta oleh pihak ketiga di Amerika Serikat dan mengakhiri kebijakan kesetaraan di perusahaan. Langkah-langkah ini menambah panjang daftar kritik yang ditujukan kepada Meta, terutama terkait bagaimana platform mereka menangani konten politik dan informasi publik.
Reaksi Pengguna
Kemarahan publik tidak bisa dianggap sepele. Banyak pengguna merasa bahwa tindakan Meta, baik disengaja maupun tidak, memengaruhi pengalaman mereka di media sosial. Mereka menuding bahwa algoritma Meta didesain untuk mendukung pihak-pihak tertentu. Tuduhan semacam ini bukan kali pertama muncul, karena Meta sebelumnya juga pernah mendapat kritik serupa dalam kasus lain yang melibatkan konten politik.
Di sisi lain, Meta bersikeras bahwa kebijakan mereka transparan dan sesuai dengan standar internasional. Andy Stone menjelaskan bahwa perubahan konten pada akun-akun resmi pemerintahan adalah prosedur standar yang sudah diatur sejak lama. Namun, tampaknya penjelasan ini belum cukup meredakan kemarahan sebagian pengguna di Amerika Serikat.