Penggunaan stetoskop konvensional selama ini telah membantu dokter dalam mendiagnosisa berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah. Namun, untuk penyakit jantung koroner dan gagal jantung, stetoskop konvensional kurang efektif. Hal ini mendorong munculnya teknologi baru yaitu stetoskop Artificial Intelligence (AI) yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam diagnosis penyakit jantung di masa depan.
Dr. Anwar Santoso, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, menjelaskan bahwa stetoskop konvensional memang berperan penting dalam mendiagnosis berbagai kondisi jantung. Namun, untuk kondisi spesifik seperti penyakit jantung koroner dan gagal jantung, stetoskop konvensional kurang efektif. Oleh karena itu, kehadiran stetoskop AI diharapkan mampu mengatasi keterbatasan tersebut.
Dengan teknologi yang dikenal sebagai phonocardiography, stetoskop AI mampu mentransmisikan energi suara dari jantung dan paru langsung menjadi data digital. Hal ini memungkinkan visualisasi suara jantung dalam bentuk grafik atau gambar yang dapat dipindai melalui layar laptop atau ponsel, yang kemudian memungkinkan analisis lebih mendalam mengenai kondisi jantung pasien.