Nilai kapitalisasi pasar Nvidia Corp, perusahaan teknologi terbesar di dunia, mengalami pukulan besar akibat kekhawatiran investor terhadap startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek. Saham Nvidia anjlok hingga 17% pada Senin (27/01/2025), menandai penurunan harian terbesar sejak Maret 2020. Akibatnya, kapitalisasi pasar Nvidia menyusut sebesar US$589 miliar atau sekitar Rp9.532 triliun.
Penurunan drastis ini bahkan melampaui rekor sebelumnya pada September 2024, di mana saham Nvidia turun 9% dan menghapus nilai pasar sebesar US$279 miliar. Kejatuhan saham Nvidia kali ini tercatat sebagai penurunan nilai pasar satu hari terbesar dalam sejarah pasar saham AS.
Sebagai salah satu perusahaan dengan bobot terbesar dalam indeks utama, penurunan Nvidia memberikan dampak luas di pasar saham global. Data Bloomberg menunjukkan bahwa dari sepuluh penurunan kapitalisasi pasar terbesar dalam satu hari di indeks S&P 500, delapan di antaranya disebabkan oleh aksi jual besar-besaran saham Nvidia. Indeks S&P 500 turun 1,5%, sementara Nasdaq 100 mengalami koreksi hampir 3%.
DeepSeek: Tantangan Baru bagi Raksasa AI
Penurunan saham Nvidia dipicu oleh ketakutan investor terhadap pendekatan revolusioner DeepSeek. Startup AI asal China ini dikabarkan mampu menyaingi raksasa AI seperti OpenAI dan Meta Platforms Inc dengan biaya yang jauh lebih rendah.