Tampang

China vs AS: Perlombaan Sengit Menciptakan Energi Fusi Nuklir Skala Jaringan Pertama!

19 Mar 2025 20:40 wib. 47
0 0
China vs AS: Perlombaan Sengit Menciptakan Energi Fusi Nuklir Skala Jaringan Pertama!
Sumber foto: iStock

Persaingan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) semakin memanas, terutama dalam beberapa sektor penting seperti teknologi chip AI, kendaraan listrik, e-commerce, dan sumber energi. Salah satu arena paling menarik perhatian saat ini adalah perlombaan untuk menciptakan energi fusi nuklir skala jaringan pertama. Setelah beberapa dekade dominasi oleh AS, kini Tiongkok berupaya mengejar ketertinggalan dengan menggelontorkan dana yang jauh lebih besar dan membangun proyek-proyek dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Fusi nuklir sering kali disebut sebagai "cawan suci" sumber energi bersih. Hal ini karena fusi menghasilkan empat kali lebih banyak energi per kilogram bahan bakar dibandingkan dengan fisi nuklir konvensional. Selain itu, fusi nuklir berpotensi memproduksi energi yang sembilan juta kali lebih tinggi daripada pembakaran batu bara, semua ini tanpa menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah radioaktif jangka panjang.

Energi yang dihasilkan dari fusi nuklir ini diyakini akan sangat penting dalam mendukung perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), yang sangat bergantung pada pasokan listrik dalam jumlah besar dan berkapasitas tinggi. Menurut laporan yang dikutip dari CNBC Internasional, diperkirakan bahwa pasar untuk energi fusi nuklir bisa mencapai nilai US$1 triliun pada tahun 2050.

Namun, meski harapan untuk dapat mengendalikan dan memanfaatkan fusi nuklir tinggi, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi. Dennis Whyte, seorang profesor ilmu dan teknik nuklir di Massachusetts Institute of Technology (MIT), menegaskan bahwa saat ini, satu-satunya pembangkit listrik tenaga fusi yang berfungsi secara alami adalah bintang, seperti matahari kita.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?