Tampang.com | Thailand semakin serius dalam adopsi transaksi digital berbasis kripto lewat uji coba pembayaran di kawasan wisata Phuket pada tahun 2025. Dalam upaya terobosan ekonomi, Thailand terus mendorong kota-kota dengan kekuatan ekonomi pariwisata untuk menangkap segala peluang bisnis agar tetap kompetitif.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan Pichai Chunhavajira mengumumkan inisiatif baru ini pada tanggal 8 Januari pada sebuah seminar yang diselenggarakan oleh Marketing Association of Thailand, dilaporkan Nation Thailand, dikutip Kamis (9/1/2025).
Inisiatif tersebut memberikan kesempatan bagi wisatawan asing untuk melakukan transaksi menggunakan Bitcoin, menjadi bagian dari penyederhanaan pembayaran digital di negeri Gajah Putih.
Pichai menegaskan bahwa uji coba tersebut tidak akan mengubah kerangka hukum, namun mempunyai target mengintegrasikan mata uang digital ke dalam transaksi sehari-hari.
Menurut Pichai, langkah ini tidak melibatkan hal ilegal dan diarahkan pada popularitas mata uang kripto yang kian meningkat di kalangan turis asing, seiring dengan meningkatnya nilai mata uang tersebut. Pichai mencatat bahwa Bitcoin, dengan pasokan terbatas sebanyak 21 juta koin, memiliki nilai kolektif lebih dari 2 triliun dolar AS dan sangat diminati.
Dengan demikian, wisatawan asing dapat memanfaatkan opsi untuk mendaftarkan Bitcoin melalui bursa Thailand dan memverifikasi identitas mereka sebelum melakukan pembelian, seperti yang dilaporkan oleh Cointelegraph.
Selain itu, wisatawan asing diminta secara teknis untuk memverifikasi identitas mereka sebelum menggunakan mata uang kripto untuk membayar barang dan jasa. Lembaga kliring akan mengkonversi transaksi BTC ke dalam baht Thailand.
