Namun, TikTok tidak menyerah begitu saja. Mereka mencoba berbagai cara untuk menjaga operasi mereka tetap berjalan, seperti melalui aliansi dengan perusahaan teknologi ternama, Oracle. Saat ini, TikTok tetap berada di bawah kepemilikan perusahaan China, yang membuatnya masih terancam akan diblokir di AS.
Pemerintahan AS sendiri sangat konsisten dalam menunjukkan keprihatinan terkait keamanan nasional dengan masuknya TikTok di AS. FBI turut angkat bicara dan mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap keamanan nasional akibat operasional TikTok di AS.
Meskipun demikian, upaya yang dilakukan oleh CEO TikTok ini menunjukkan optimisme bahwa TikTok masih berupaya untuk meyakinkan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah AS dan tokoh-tokoh bisnis terkemuka seperti Elon Musk, bahwa mereka memiliki komitmen untuk mematuhi regulasi dan standar keamanan di Amerika Serikat.
Peran Elon Musk dalam mendukung atau memberikan masukan terkait masalah yang dihadapi oleh TikTok di AS tentu menjadi pertanyaan besar. Dalam situasi ketidakpastian ini, keterlibatan tokoh-tokoh bisnis terkemuka seperti Musk mungkin bisa memberikan pandangan yang berharga bagi TikTok dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. Dengan adanya pertukaran informasi dan masukan dari berbagai pihak, diharapkan solusi yang dapat menjaga keberlangsungan TikTok di AS bisa segera ditemukan.
Tren penggunaan platform media sosial dan aplikasi berbagi video seperti TikTok telah menjadi begitu besar dan berdampak signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan perekonomian.