Persaingan geopolitik ini menunjukkan bagaimana strategi isolasi bisa berubah menjadi bumerang. Meskipun dimaksudkan untuk menahan laju kemajuan teknologi China, kenyataannya Beijing semakin cepat dalam membangun industri teknologinya sendiri. Dari sisi AS, strategi ini berisiko besar menurunkan daya saing global perusahaan-perusahaan teknologi mereka.
Kini, dengan RUU pelacakan chip AI yang sedang dipertimbangkan, AS berada di persimpangan kebijakan penting. Di satu sisi, mereka berusaha melindungi keamanan nasional dan mencegah teknologi mutakhir jatuh ke tangan negara pesaing. Namun di sisi lain, tekanan berlebihan justru dapat menggerus pangsa pasar dan kekuatan finansial dari perusahaan-perusahaan teknologi terbesarnya.
Kesimpulannya, perang teknologi antara AS dan China semakin kompleks. Di balik langkah pelacakan chip AI dan pembatasan ekspor, tersimpan risiko besar bagi pelaku industri seperti Nvidia yang berada di tengah badai geopolitik. Jika tidak dikelola dengan hati-hati, strategi yang dimaksudkan untuk membatasi musuh bisa saja menjadi bumerang yang melemahkan kekuatan sendiri.