Arab Saudi kembali mencuri perhatian dunia dengan inovasi canggih di bidang kesehatan selama musim Haji 2025. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan meluncurkan layanan pengiriman obat-obatan menggunakan drone, sebuah langkah futuristik yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan medis di tengah jutaan jemaah yang memadati kota suci.
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Fahad AlJalajel, menjelaskan bahwa teknologi pengiriman obat berbasis drone ini bukanlah proyek instan. Inovasi tersebut merupakan buah dari riset mendalam dan uji coba berkelanjutan selama dua tahun terakhir. “Kami telah melakukan serangkaian pengujian untuk memastikan teknologi ini aman dan efektif digunakan dalam kondisi ekstrem saat musim Haji,” jelasnya dalam pernyataan yang dikutip oleh Arab News pada Rabu, 4 Juni 2025.
Kecepatan dan efisiensi menjadi nilai utama dari implementasi drone ini. Sebelumnya, proses pengiriman obat ke berbagai titik layanan kesehatan selama musim Haji bisa memakan waktu hingga 90 menit melalui jalur darat. Namun kini, dengan bantuan drone, waktu pengiriman dapat dipangkas drastis hanya menjadi enam menit. Ini jelas menjadi terobosan penting, mengingat kemacetan ekstrem yang kerap terjadi di sekitar area suci selama puncak Haji, yang tahun ini diprediksi akan dihadiri oleh sekitar 1,25 juta jemaah dari berbagai negara.
Lebih dari sekadar alat pengantar, drone yang digunakan juga dirancang khusus untuk kebutuhan medis. Mereka dilengkapi sistem pendingin berteknologi tinggi agar kualitas obat tetap terjaga selama proses pengiriman, terutama dalam suhu gurun yang bisa sangat ekstrem. Selain itu, keamanan operasional pun menjadi perhatian serius. Uji coba intensif dilakukan untuk memastikan drone mampu lepas landas dan mendarat dengan aman di berbagai kondisi.