Masalah Utama Google: Konten Bersponsor dan Kepercayaan Pengguna
Salah satu penyebab utama penurunan kepercayaan ini adalah banyaknya hasil pencarian di Google yang bersifat promosi. Sebanyak 76% responden menyatakan lebih dari seperempat hasil pencarian saat berbelanja online adalah konten berbayar, dan hanya 14% yang menganggap konten tersebut benar-benar bermanfaat.
Kondisi ini mendorong masyarakat mencari alternatif pencarian yang lebih netral dan informatif. Alhasil, AI menjadi jawaban atas kebutuhan akan pencarian yang lebih efisien, cepat, dan jujur.
Alternatif Mesin Pencari AI Terus Bertambah
Selain Perplexity dan ChatGPT, sejumlah mesin pencari berbasis AI lainnya juga mulai dikenal luas, seperti:
-
iAsk.AI
-
Komo AI
-
Brave Search
-
Andi Search
-
You.com
Semua platform ini menawarkan pendekatan baru dalam menyajikan informasi, jauh dari struktur “10 blue links” khas Google. AI mampu merangkum, menyarankan, bahkan menyajikan jawaban dalam bentuk naratif yang lebih mudah dicerna.
Apple vs Google, Babak Baru Dimulai?
Jika Apple benar-benar masuk ke bisnis mesin pencari AI melalui akuisisi Perplexity atau integrasi teknologi sejenis ke Safari, maka landskap pencarian informasi online akan berubah drastis. Ini tidak hanya akan mengganggu posisi Google, tetapi juga membuka peluang baru dalam cara manusia berinteraksi dengan informasi di era digital.
Apakah langkah ini akan menjadi awal dominasi Apple di ranah pencarian online? Ataukah justru mendorong terciptanya ekosistem baru yang lebih terbuka dan kompetitif? Satu hal yang pasti: pengguna kini berada di tengah revolusi informasi yang digerakkan oleh AI.