Candi Borobudur merupakan salah satu keajaiban dunia yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur memiliki daya tarik yang luar biasa tidak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga internasional. Keindahan arsitekturnya mengundang decak kagum dan rasa takjub bagi siapa saja yang mengunjunginya. Artikel ini akan membahas keindahan arsitektur Candi Borobudur secara mendetail, mulai dari sejarah, struktur, hingga elemen-elemen artistiknya.
Sejarah Singkat Candi Borobudur
Candi Borobudur dibangun pada masa dinasti Syailendra sekitar abad ke-8 Masehi. Candi ini merupakan monumen Buddha terbesar di dunia dan telah menjadi bagian penting dari warisan budaya dan sejarah Indonesia. Pembangunan candi ini diperkirakan memakan waktu sekitar 75 tahun dan selesai pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Borobudur dibangun sebagai tempat ibadah dan ziarah bagi umat Buddha.
Struktur dan Desain Arsitektur
Borobudur dibangun dengan konsep mandala, yang melambangkan alam semesta dalam kepercayaan Buddha. Candi ini terdiri dari sepuluh tingkat, yang terbagi menjadi tiga bagian utama: Kamadhatu (dunia hasrat), Rupadhatu (dunia bentuk), dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk).
1. Kamadhatu: Bagian dasar candi yang terdiri dari lorong berkeliling dengan relief-relief yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari dan hukum karma.
2. Rupadhatu: Empat tingkat di atas Kamadhatu yang terdiri dari teras-teras berbentuk bujur sangkar dengan relief yang menggambarkan kehidupan Buddha dan ajarannya. Teras-teras ini dikelilingi oleh dinding yang dihiasi dengan stupa-stupa kecil.