Joey Tigay, manajer portofolio di Catalyst Funds, salah satu pemegang saham Apple, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang Apple untuk menciptakan supply chain yang lebih tahan terhadap guncangan eksternal.
Tantangan Berat di Depan Mata
Meski pemindahan produksi dan diversifikasi lokasi menjadi strategi adaptif yang wajar, biaya implementasinya sangat besar. Tak hanya itu, pergeseran ini juga tidak serta merta menjamin kestabilan dalam waktu dekat. Apple harus menghadapi tantangan operasional, logistik, dan penyesuaian kualitas yang akan membutuhkan waktu dan sumber daya besar.
Dengan penurunan penjualan di China, tekanan ekonomi domestik di AS, biaya tinggi relokasi produksi, hingga berkurangnya daya beli konsumen global, Apple tampaknya berada di persimpangan jalan.
Apakah Apple mampu keluar dari tekanan multi-arah ini? Ataukah ini pertanda awal dari transformasi besar—atau bahkan krisis eksistensial—yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya?
Satu hal yang pasti, keputusan dan langkah strategis Apple dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan nasib jangka panjang perusahaan yang dulu dianggap tak tergoyahkan ini.