Tampang

Amazon Kembangkan Robot Kurir Mirip Manusia: Masa Depan Pengiriman Tanpa Sopir Semakin Nyata?

8 Jun 2025 14:37 wib. 48
0 0
Amazon Kembangkan Robot Kurir Mirip Manusia: Masa Depan Pengiriman Tanpa Sopir Semakin Nyata?
Sumber foto: iStock

"Kami tidak ingin menciptakan robot yang hanya bisa bergerak dari titik A ke B. Kami ingin membangun asisten yang fleksibel, mendengarkan instruksi dengan bahasa manusia, lalu menjalankan tugasnya secara mandiri," ujar perwakilan Amazon.

Sebagai bagian dari proyek besar ini, Amazon juga memperkenalkan sebuah divisi baru bernama Agentic AI team. Tim ini bertugas mengembangkan kecerdasan buatan generatif yang bisa diintegrasikan ke dalam sistem robotik Amazon. Teknologi ini diharapkan mampu mempercepat proses pelatihan dan penerapan robot-robot di berbagai lini bisnis Amazon, termasuk di pusat distribusi dan layanan logistik.

Sebenarnya, Amazon bukan pemain baru dalam dunia robotik. Sebelumnya, perusahaan ini telah menguji coba robot humanoid bernama Digit buatan Agility Robotics. Robot tersebut dirancang untuk menangani pekerjaan berat di gudang dan juga dapat ditempatkan di dalam kendaraan van untuk mengantarkan paket secara mandiri.

Tidak hanya mengandalkan satu jenis robot, laporan juga menyebutkan bahwa Amazon sedang mempertimbangkan berbagai pilihan lain. Salah satunya adalah robot humanoid buatan Unitree Robotics dari China, yang dibanderol sekitar 16.000 dolar AS atau setara Rp260 juta. Beragam jenis robot ini akan diuji dalam fasilitas khusus Amazon, guna melihat efektivitas dan efisiensi masing-masing dalam menyelesaikan proses pengiriman.

Namun, di balik inovasi canggih ini, muncul pertanyaan besar soal dampaknya terhadap lapangan kerja. Amazon saat ini mempekerjakan ratusan ribu orang di sektor logistik dan pengiriman. Jika robot benar-benar diimplementasikan dalam skala besar, bisa saja terjadi pergeseran besar-besaran dalam struktur tenaga kerja global Amazon. Otomatisasi yang semakin meluas ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), sebagaimana yang juga mulai dibahas di negara-negara lain, termasuk Tiongkok.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?