Tampang

AI Semakin Pintar, Tapi Apakah Kita Siap Menghadapinya?

12 Mei 2025 22:40 wib. 30
0 0
kecerdasan buatan, dampak negatif AI, teknologi dan etika
Sumber foto: Google

Risiko dan Dampak Negatif AI

  1. Pengangguran Akibat Otomatisasi:
    Salah satu masalah terbesar yang dihadapi dengan penerapan AI adalah potensi pengurangan lapangan pekerjaan. Otomatisasi yang didorong oleh AI bisa menggantikan pekerjaan manusia dalam banyak industri, mulai dari pabrik hingga sektor layanan pelanggan.

    “AI mungkin efisien dalam menyelesaikan tugas tertentu, tetapi kita perlu memikirkan bagaimana dampaknya terhadap pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka karena otomatisasi,” kata Dr. Ratna.

  2. Bias dalam Algoritma:
    Masalah lain yang semakin menjadi perhatian adalah adanya bias dalam algoritma AI. Data yang digunakan untuk melatih sistem AI sering kali mencerminkan ketidakseimbangan atau ketidakadilan yang ada dalam dunia nyata, yang bisa berujung pada keputusan yang diskriminatif, seperti dalam kasus perekrutan atau penentuan kredit.

    “AI bekerja berdasarkan data yang diberikannya, dan jika data itu sudah bias, maka AI akan terus memperkuat ketidakadilan tersebut,” ujar Dr. Ratna.

  3. Keamanan dan Privasi:
    AI mengumpulkan dan menganalisis data dalam jumlah besar, termasuk data pribadi. Ini menimbulkan masalah besar terkait privasi, terutama ketika data tersebut jatuh ke tangan yang salah. Contohnya adalah potensi penyalahgunaan informasi pribadi yang dapat digunakan untuk manipulasi atau pencurian identitas.

    “AI harus dirancang untuk melindungi privasi pengguna, namun tanpa regulasi yang ketat, ini bisa menjadi masalah besar,” tegas Dr. Ratna.

  4. Keputusan Otonom yang Kontroversial:
    Keputusan yang diambil oleh sistem AI tanpa intervensi manusia dapat berisiko, terutama dalam situasi yang melibatkan kehidupan manusia, seperti dalam pengemudi mobil otonom. Dapatkah kita mempercayakan keputusan kritis kepada mesin yang tidak memiliki empati atau pemahaman tentang konteks sosial?

    “Keputusan yang diambil oleh AI dapat mempengaruhi nyawa, dan kita harus mempertimbangkan siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan,” jelas Dr. Ratna.

Menyikapi Tantangan Etika dan Pengelolaan AI

  1. Regulasi dan Etika:
    Para ahli sepakat bahwa penting untuk mengembangkan regulasi yang jelas tentang penggunaan AI. Etika dalam pengembangan AI juga harus menjadi prioritas utama, terutama dalam memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan dan tidak merugikan individu atau kelompok tertentu.

    “Kami membutuhkan standar global yang konsisten mengenai bagaimana AI digunakan dan bagaimana menjaganya agar tetap etis dan aman,” kata Dr. Ratna.

  2. Keterlibatan Manusia dalam Pengambilan Keputusan:
    Meskipun AI dapat memberikan rekomendasi yang lebih cerdas, pengambilan keputusan akhir harus tetap melibatkan manusia. AI harus menjadi alat bantu, bukan pengganti dalam proses pengambilan keputusan yang melibatkan dampak sosial atau etika.

    “Keputusan penting yang berhubungan dengan masyarakat harus tetap berada di tangan manusia, meskipun kita bisa menggunakan AI untuk memberikan informasi yang lebih akurat dan efisien,” tegas Dr. Ratna.

  3. Pendidikan dan Kesadaran Publik:
    Salah satu langkah penting dalam mengelola AI adalah memastikan bahwa masyarakat memahami potensi dan risikonya. Pendidikan tentang teknologi ini harus dimulai sejak dini agar orang dapat menggunakan AI dengan bijak.

    “Masyarakat perlu lebih sadar tentang apa itu AI dan bagaimana teknologi ini memengaruhi hidup mereka,” kata Dr. Ratna.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Apel dan Pear
0 Suka, 0 Komentar, 23 Apr 2025

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?