Tampang

AI Jadi Senjata Rahasia! FBI Ungkap Serangan Siber China yang Mengintai Infrastruktur Kritis AS

17 Mei 2025 22:21 wib. 37
0 0
AI Jadi Senjata Rahasia! FBI Ungkap Serangan Siber China yang Mengintai Infrastruktur Kritis AS
Sumber foto: iStock

Tak hanya Volt Typhon, kelompok peretas lain bernama Salt Typhoon juga menjadi perhatian FBI. Tahun lalu, mereka berhasil membobol sistem dari sembilan perusahaan telekomunikasi di AS, serta sejumlah jaringan pemerintah. Dalam serangan terbaru, kelompok ini bahkan menargetkan lebih dari seribu perangkat Cisco yang belum diperbarui, menunjukkan pola yang konsisten dalam mengeksploitasi perangkat lawas dan tidak terlindungi.

Kaiser menegaskan bahwa sebagian besar peretasan terjadi karena kelalaian dalam menjaga sistem tetap mutakhir. Perangkat yang sudah tidak lagi menerima pembaruan keamanan menjadi celah empuk yang mudah dimanfaatkan oleh para penyerang. Setelah berhasil masuk, kelompok peretas cenderung melakukan pergerakan lateral dalam jaringan, berpindah-pindah dari satu sistem ke sistem lainnya untuk mendapatkan kontrol penuh.

FBI juga menyoroti betapa pentingnya perusahaan dan lembaga menjaga batas akses dalam jaringan internal mereka. Memblokir akses yang tidak sah dan membatasi ruang gerak penyerang merupakan langkah penting dalam memperlambat bahkan menggagalkan serangan siber.

Lebih jauh lagi, Kaiser menyampaikan bahwa FBI tengah memantau dengan ketat tren adopsi AI dalam aktivitas siber. Menurutnya, China merupakan negara dengan tingkat pemanfaatan AI tertinggi dalam operasi peretasan yang terorganisir. Kelompok penjahat siber yang bekerja secara independen pun ikut memanfaatkan teknologi ini, terutama dalam bentuk penipuan digital yang semakin sulit dibedakan dari interaksi manusia nyata.

Salah satu contoh nyata dari ancaman AI di dunia maya adalah penggunaan deepfake. Teknologi ini memungkinkan peretas untuk menciptakan video atau suara palsu yang sangat meyakinkan, sering kali digunakan untuk menipu karyawan perusahaan. Dalam beberapa kasus, penyerang menyamar sebagai eksekutif senior—bahkan CEO—melalui aplikasi pesan instan, dan meminta tindakan mendesak seperti transfer dana atau pertemuan daring palsu.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Kebiasaan Tidur Anjing yang Unik
0 Suka, 0 Komentar, 19 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?