Kamis (24/10/2024) menjadi hari yang positif bagi para pemilik Bitcoin. Harga Bitcoin mulai membaik dan bergerak di zona hijau, mencapai tertinggi di US$67.479,53 sekitar pukul 8.15 waktu Indonesia. Ini menandai kenaikan sekitar 1% dibandingkan dengan posisi sehari sebelumnya.
Meskipun perbaikan ini belum terlalu signifikan jika dibandingkan dengan pergerakan tiga hari sebelumnya, di mana Bitcoin mengalami penurunan, tetapi dalam 24 jam terakhir telah terjadi kenaikan sebesar 0,44% atau 0,1% dari posisi pekan sebelumnya, menjadi USS$67.219 hingga pukul 13.40 WIB.
Dengan harga yang stabil di kisaran US$67.000-an, ini mencerminkan bahwa Bitcoin sudah kembali ke posisi terbaiknya dalam sepuluh hari terakhir. Pada periode itu, nilai Bitcoin sempat melorot ke US$65.160.
Para trader saat ini tengah mengukur pergerakan jangka pendek di tengah "perburuan likuiditas" pasca lonjakan minggu lalu ke level tertinggi sepanjang masa. Ryan McMillin, kepala investasi di manajer investasi kripto Merkle Tree Capital, menyatakan bahwa koreksi Bitcoin tidak hanya bersumber dari kabar pemilu Amerika Serikat (AS), melainkan juga dari "perburuan likuiditas alami setelah kenaikan besar minggu lalu."
Perburuan likuiditas ini terjadi di pasar yang memiliki posisi leverage, terutama yang memiliki eksposur jangka panjang atau pedagang yang bertaruh pada kenaikan harga. Dengan trader memiliki posisi leverage panjang, perubahan harga dapat memaksa mereka menjual atau melikuidasi aset, menciptakan tekanan ke bawah pada aset tersebut.