Cinta, kata sederhana yang memiliki makna yang sangat kompleks. Setiap orang pasti pernah merasakan perasaan ini, entah itu kepada orang tua, sahabat, atau pasangan hidup. Namun, apakah sebenarnya yang membuat seseorang merasakan cinta? Bagaimana psikologi dapat menjelaskan perasaan cinta dan ketertarikan yang kita rasakan?
Cinta: Perasaan yang Kompleks
Cinta merupakan salah satu perasaan kompleks yang melibatkan faktor psikologis, emosional, dan juga biologis. Psikologi cinta diperkirakan berasal dari kombinasi hormone dan neurotransmitter dalam tubuh. Hormon seperti oksitosin dan vasopressin diketahui berperan dalam membentuk ikatan emosional, sedangkan dopamine dan serotonin berperan dalam perasaan puas dan bahagia saat bersama orang yang dicintai.
Ketertarikan: Daya Tarik Psikologis
Ketertarikan adalah awal dari segala hubungan cinta. Menurut psikologi, ketertarikan seringkali dipicu oleh kesamaan minat, kecocokan karakteristik pribadi, dan kecocokan fisik. Ada teori bahwa manusia akan tertarik pada orang yang memiliki sifat atau kebiasaan yang mirip dengannya sendiri, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "prinsip kesamaan". Selain itu, teori "kecocokan yang diharapkan" memprediksi bahwa seseorang akan tertarik pada orang yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan impian mereka.