Aplikasi pesan WhatsApp telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia. Namun, terungkap bahwa para pengguna WhatsApp masih perlu mewaspadai berbagai modus penipuan yang kian merajalela melalui aplikasi pesan tersebut.
Salah satu modus penipuan yang kerap terjadi melalui WhatsApp adalah dengan memanfaatkan file APK yang dikirimkan secara acak kepada nomor ponsel orang lain. Tujuan dari pengiriman tersebut adalah agar penerima chat tergoda untuk mengklik dan mengunduh file tersebut, tanpa menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang menginstal aplikasi berbahaya di dalam ponsel mereka.
Pendekatan yang dilakukan dalam modus penipuan ini serupa dengan cara penipu mengirimkan tautan melalui email. Penipu berharap agar penerima chat baik melalui email maupun WhatsApp memberikan akses secara tidak sadar, sehingga ponsel atau akun finansial mereka bisa disusupi atau diretas oleh para penipu.
Di bawah ini adalah tujuh jenis modus penipuan online melalui WhatsApp yang sering terjadi di tahun ini, beserta bahayanya bagi para korban:
1. Modus Kurir
Salah satu modus penipuan yang kini tengah marak adalah dengan mengatasnamakan akun Instagram yang menampilkan percakapan di Telegram dengan seseorang yang mengaku sebagai pihak perusahaan jasa pengiriman J&T.
Penipu tersebut mengirimkan lampiran berupa berkas APK dengan tulisan "LIHAT Foto Paket". Para korban yang akhirnya mengunduh berkas tersebut akan kehilangan uang yang tersimpan di rekening bank mereka. Berbagai data termasuk informasi finansial mereka dapat diambil alih oleh para pelaku penipuan.