Pada hari Rabu, 26 Februari, Baim Wong dan Paula Verhoeven kembali menghadiri sidang cerai mereka yang berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Sidang kali ini memiliki agenda penting, yakni pemeriksaan dari para ahli yang dihadirkan oleh pihak tergugat. Paula memutuskan untuk menghadirkan tiga ahli yang berkompeten, termasuk seorang ahli forensik, dokter anak, dan ahli digital forensik atau IT. Langkah ini diambil guna memperkuat posisinya dalam persidangan dan untuk menjelaskan fakta yang dihadapi dalam perdebatan hukum mereka. “Ketiga ahli ini kami hadirkan dengan dua tujuan penting. Yang pertama adalah demi kepentingan anak kami, dan yang kedua untuk mengklarifikasi semua narasi yang tidak akurat dalam proses ini, agar informasi tersebut menjadi pertimbangan bagi majelis hakim,” papar Alvon Kurnia Palma, kuasa hukum Paula, setelah sidang berakhir.
Namun, jalannya persidangan tidak berlangsung dengan mulus. Baim Wong dan Paula sempat terlibat dalam debat yang cukup sengit terkait bukti-bukti yang dihadirkan oleh para ahli. Menurut Usman A. Lawara, perwakilan dari tim hukum Baim Wong, situasi di dalam ruang sidang berjalan agak alot. “Ketika kami menyebutkan 'alot', hal itu seharusnya dipahami sebagai upaya untuk mencapai keadilan bersama. Kami merasa ada ketidakadilan di dalam proses ini, dan semua itu harus diuji di depan majelis hakim,” ujar Usman. Usman juga mengungkapkan bahwa Baim Wong sempat terlibat argumen dengan nada yang lebih tinggi selama sidang. “Itu adalah bagian dari materi yang ada di dalam persidangan. Sebuah diskusi tentu saja memicu reaksi yang cukup bersemangat antara Paula dan Baim. Namun, semua itu hanya sebatas argumen saja. Tidak ada kontak fisik yang terjadi,” jelasnya.