Masa pemulihan selesai dan dinyatakan sembuh, Brian masih saja tengiang-ngiang akan anaknya. Kenangan bersama anaknya begitu hangat dan tak terlupakan. Brian yang nampak depresi dirumah hanya mabuk-mabukan dan merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Rasa sakit amarah, terpukul kehilangan anak, penyesalan masih menghantui, hal ini lah yang mendorong Brian melakukan aksi balas dendamnya.
Brian merencanakan aksi balas dendamnya. Brian selalu memantau perkembangan gengster sembari Ia berlatih fisik bela diri, menembak, dan mengemudi dengan cepat. Istrinya nampak selalu khawatir, namun keinginan Brian untuk balas dendam begitu kuat dan tak dapat dihentikan. Brian menyuruh istrinya pergi berlindung ke suatu tempat, karena khawatir gengster akan menyerang balik istrinya.
Setelah berbulan-bulan latihan bela diri dan persiapan lainnya untuk menyerang, akhirnya Brian melakukan balas dendam di malam Natal. Baku hantam dan pergulatan sengit telah terjadi antara Brian dan gengster.