Filmfilm seperti "Gengsi Dong" (1980) dan "Maju Kena Mundur Kena" (1983) menjadi favorit banyak orang. Humor slapstick yang dipadu dengan dialog yang lucu membuat filmfilm Warkop DKI selalu dinantikan oleh penonton. Selain itu, muncul juga filmfilm komedi romantis yang mulai menggambarkan kehidupan remaja dengan sentuhan humor, seperti "Catatan Si Boy" (1987).
Era 2000an: Transformasi Digital dan Genre Hybrid
Memasuki era 2000an, industri film Indonesia mulai mengalami transformasi digital. Teknologi sinematografi yang lebih maju memungkinkan produksi film dengan kualitas gambar dan suara yang lebih baik. Hal ini juga mempengaruhi genre komedi di Indonesia.
Film seperti "Jomblo" (2006) yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo menjadi salah satu contoh bagaimana komedi modern Indonesia mulai mengeksplorasi tematema yang lebih beragam. Selain itu, munculnya film "Get Married" (2007) yang dibintangi oleh Nirina Zubir menunjukkan bagaimana komedi bisa digabungkan dengan genre lain seperti drama dan romansa.
Pada era ini, humor dalam filmfilm komedi mulai lebih variatif, tidak hanya mengandalkan slapstick tetapi juga komedi situasi, parodi, dan bahkan humor hitam. Penonton mulai disuguhkan dengan ceritacerita yang lebih mendalam namun tetap menghadirkan tawa.
Era Modern: Eksplorasi dan Inovasi
Era modern film komedi Indonesia ditandai dengan semakin beraninya sineas dalam mengeksplorasi dan berinovasi. Filmfilm seperti "My Stupid Boss" (2016) yang dibintangi oleh Reza Rahadian dan Bunga Citra Lestari menghadirkan humor yang unik dan karakter yang eksentrik. Film ini tidak hanya sukses di Indonesia tetapi juga di negaranegara Asia Tenggara.