Dalam ajaran Tarekat Syattariyah, kebersamaan dan kekhusyukan dalam ibadah sangat diutamakan. Hal ini tercermin dalam pelaksanaan shalat Id yang sarat dengan kekhusyukan dan kesungguhan. Setiap rakaat shalat Id dilaksanakan dengan penuh penghayatan dan penuh harap kepada Allah SWT, dengan keyakinan bahwa amal ibadah yang dilakukan akan mendapatkan ampunan dan ridha-Nya.
Tak hanya itu, tradisi shalat Id pada hari Jumat juga menjadi momen untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama jamaah. Setelah pelaksanaan shalat Id, mereka saling bertegur sapa dengan penuh keramahan dan kerendahan hati. Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk nilai-nilai keislaman yang tinggi, namun juga menjadi bukti keutamaan ukhuwah Islamiah yang mereka junjung tinggi.
Dalam tarekat Syattariyah, puasa Ramadhan wajib dijalankan selama 30 hari penuh. "Setiap satu windu atau delapan tahun sekali, hari raya Idulfitri bagi Syattariyah jatuh pada hari Jumat Wage. Ini sudah menjadi tradisi dan patokan dalam ilmu kalender Satoriyah," terang Jarkasi.