Tampang

Prinsip-Prinsip Fiqh dalam Menyelesaikan Konflik Keluarga: Panduan dari Gus Baha

22 Jul 2024 10:38 wib. 235
0 0
Konflik Keluaga
Sumber foto: Google

Dalam fiqh, prinsip keadilan (adl) merupakan landasan utama dalam penyelesaian konflik. Gus Baha mengajarkan bahwa setiap keputusan harus didasarkan pada prinsip keadilan dan kesetaraan. Ini berarti bahwa semua pihak harus diperlakukan secara adil tanpa memihak pada salah satu pihak. Dalam praktiknya, ini bisa berarti memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak untuk berbicara, serta mempertimbangkan semua argumen secara objektif sebelum membuat keputusan.

3. Pendekatan dengan Rasa Empati

Gus Baha juga menekankan pentingnya rasa empati dalam menyelesaikan konflik. Dalam fiqh, empati dianggap sebagai cara untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain. Dengan menempatkan diri pada posisi orang lain, kita dapat lebih memahami mengapa mereka mungkin merasa atau bertindak dengan cara tertentu. Pendekatan ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan kerjasama dalam mencari solusi yang memuaskan bagi semua pihak.

4. Menggunakan Mediasi sebagai Alternatif Penyelesaian

Fiqh juga mendorong penggunaan mediasi sebagai alternatif untuk penyelesaian konflik. Gus Baha sering menyarankan agar pihak ketiga yang netral, seperti seorang mediator, dilibatkan untuk membantu menyelesaikan konflik keluarga. Mediator yang memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip fiqh dapat membantu menavigasi masalah dengan cara yang sesuai dengan ajaran Islam, sambil memastikan bahwa solusi yang dihasilkan adil dan diterima oleh semua pihak.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.