Perbandingan dengan Buddha
Buddhisme, yang didirikan oleh Siddhartha Gautama pada abad ke-6 SM, juga memiliki pandangan yang berbeda dari Konghucu. Meskipun Buddhisme juga menekankan etika dan perilaku moral, ia lebih fokus pada pencapaian nirwana, yaitu pembebasan dari penderitaan duniawi dan siklus reinkarnasi. Buddha mengajarkan tentang Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Tengah, yang berbeda dari fokus Konghucu yang lebih kepada harmoni sosial dan etika interaksi manusia.
Perbandingan dengan Islam
Islam, yang didirikan oleh Nabi Muhammad pada abad ke-7 M, adalah agama monoteistik yang mengajarkan kepercayaan kepada satu Tuhan (Allah) dan mengikuti hukum-hukum syariah. Ajaran-ajaran Islam terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis. Dalam Islam, kehidupan setelah mati dan kewajiban religius seperti shalat, puasa, dan zakat merupakan bagian penting dari iman dan praktik sehari-hari. Ini sangat berbeda dengan Konghucu yang tidak menekankan aspek metafisik atau kewajiban ritual untuk mencapai keharmonisan sosial.
Perbandingan dengan Kristen
Kristen, yang didirikan berdasarkan ajaran Yesus Kristus, adalah agama monoteistik lain yang mengajarkan tentang keselamatan melalui iman kepada Tuhan dan kehidupan setelah mati. Kitab Injil, termasuk Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah sumber ajaran Kristen. Dalam Kristen, kasih Tuhan dan keselamatan melalui Yesus adalah pusat ajaran, sementara Konghucu tidak menekankan konsep keselamatan setelah mati atau penyembahan Tuhan. Sebaliknya, Konghucu lebih fokus pada pembangunan masyarakat yang harmonis dan etika sehari-hari.