Perbandingan antara filsafat Konghucu dengan agama-agama besar lainnya menunjukkan bahwa setiap sistem memiliki fokus dan tujuan yang berbeda. Konghucu menekankan pada etika sosial dan pengembangan karakter pribadi dalam konteks sosial, sementara agama-agama besar seperti Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen memiliki aspek teologis dan metafisik yang lebih dominan. Meskipun perbedaan ini signifikan, ada juga kesamaan dalam penekanan pada nilai-nilai moral dan etika yang mendasari interaksi manusia dalam berbagai konteks.
Filsafat Konghucu menawarkan perspektif unik tentang bagaimana masyarakat dapat dibangun melalui tindakan baik dan harmonisasi sosial, sedangkan agama-agama besar lainnya sering kali menggabungkan elemen teologi, metafisika, dan ritual sebagai bagian integral dari kepercayaan dan praktik mereka.