Kedalaman spiritualitas dalam ajaran Sufi juga tercermin dalam praktik-praktik meditasi dan dzikir. Aktivitas meditasi dan dzikir dalam ajaran Sufi tidak hanya dianggap sebagai ritual ibadah semata, melainkan juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengalami kehadiran-Nya secara langsung. Dengan melakukan meditasi dan dzikir, Sufi meyakini bahwa manusia dapat membuka diri untuk menerima kehadiran spiritual yang lebih dalam dan merasakan keesaan dengan Tuhan.
Dalam upaya menggali kedalaman spiritualitas dalam ajaran Sufi, para pencari kebenaran juga diajak untuk melakukan perjalanan batin yang disebut sebagai 'tazkiyat al-nafs'. Tazkiyat al-nafs adalah proses membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif dan memperkuat sifat-sifat positif, sehingga jiwa menjadi lebih bersih dan mampu menerima cahaya spiritual yang lebih besar. Melalui proses ini, manusia diharapkan mampu mencapai kedalaman batin dan memahami hakikat keberadaannya sebagai makhluk Tuhan.
Menggali kearifan dalam ajaran Sufi dan memahami kedalaman spiritualitas dalam tradisi ini bukanlah hal yang mudah. Namun, melalui konsep tawhid, cinta, praktik meditasi dan dzikir, serta perjalanan batin, manusia dapat mendekati kebenaran dan makna sejati dari keberadaannya. Dengan memperdalam pemahaman akan ajaran Sufi, manusia dapat mengalami kedalaman spiritualitas yang membawa mereka pada pemahaman yang lebih mendalam mengenai kehidupan dan keberadaan.