Dalam Islam, kesuksesan tidak hanya diukur dari pencapaian materi atau kedudukan di dunia. Islam mengajarkan bahwa kesuksesan sejati adalah keseimbangan antara kehidupan di dunia dan persiapan untuk akhirat. Keduanya tidak dapat dipisahkan, karena dunia adalah ladang untuk menanam amal, sedangkan akhirat adalah tempat memanen hasilnya.
Kesuksesan di dunia sering kali diidentikkan dengan kekayaan, jabatan, atau popularitas. Namun, Islam memberikan perspektif yang lebih luas. Kesuksesan di dunia bukan hanya tentang mengumpulkan harta, tetapi juga tentang bagaimana harta tersebut digunakan untuk kebaikan. Islam mengajarkan bahwa harta adalah amanah dari Allah yang harus dikelola dengan baik. Seorang muslim yang sukses adalah yang mampu memanfaatkan hartanya untuk membantu sesama, menunaikan zakat, dan berinfak di jalan Allah. Dengan demikian, harta tidak hanya menjadi sumber kebahagiaan duniawi, tetapi juga menjadi bekal untuk akhirat.
Selain itu, kesuksesan di dunia juga berkaitan dengan bagaimana seseorang menjalani hidupnya sesuai dengan ajaran Islam. Menjaga hubungan baik dengan Allah melalui ibadah, seperti shalat, puasa, dan membaca Al-Qur'an, adalah bagian dari kesuksesan. Begitu pula dengan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, seperti berbakti kepada orang tua, menyayangi keluarga, dan berbuat baik kepada tetangga. Islam mengajarkan bahwa hidup yang sukses adalah hidup yang penuh dengan kebaikan dan manfaat bagi orang lain.