Memilih pasangan hidup yakni memilih suami atau istri telah diajarkan Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan syariat Islam dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW mengingatkan agar memilih pasangan yang baik agamanya, yakni taat menjalankan perintah agama Islam dan baik akhlaknya.
Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa Nabi Ilyas Alaihissalam melarang menikahi empat tipe wanita. Dalam kitabnya tersebut, Imam Al Ghazali menjelaskan agar seorang laki-laki menikahi wanita yang baik akhlaknya. Maka tidak heran apabila dalam hadits disebutkan, "Sebaik-baik kalian adalah yang sebaiknya kepada istri-istri kalian." Ini menunjukkan pentingnya pemilihan pasangan hidup yang baik menurut ajaran Nabi Ilyas.
Jika wanita yang berwatak keras lagi kasar dalam ucapan dan tidak dapat mensyukuri nikmat (kufur nikmat) yang diberikan suami, maka mudharatnya jauh lebih besar daripada manfaat menikahinya. Ini menunjukkan bahwa ajaran Nabi Ilyas memang sangat memperhatikan kualitas akhlak seorang wanita sebagai calon istri.
Sebagaimana dikisahkan, dahulu kala ada seorang pengembara bernama Al-Azdi yang dalam pengembaraannya bertemu dengan Nabi Ilyas alaihissalam. Kemudian, Nabi Ilyas alaihissalam menyuruh Al-Azdi menikah dan melarangnya membujang selamanya. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi Ilyas menyadari bahwa pernikahan merupakan bagian penting dalam kehidupan seseorang.