Dalam beberapa tahun terakhir, konsep "masjid hijau" telah semakin populer di kalangan umat Islam dan komunitas ekologis di seluruh dunia. Di tengah tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, banyak masjid mulai mempertimbangkan desain arsitektur islami yang tidak hanya indah tetapi juga ramah lingkungan. Implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan ini menciptakan ruang bagi umat untuk beribadah sekaligus menjadi bagian dari solusi untuk masalah lingkungan.
Arsitektur islami, yang kaya akan simbolisme dan estetika, memiliki potensi untuk berinovasi dalam konteks keberlanjutan. Masjid-masjid hijau sering kali mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan, seperti panel surya, sistem pengambilan air hujan, dan bahan bangunan yang terbarukan. Keterlibatan arsitek dalam merancang masjid dengan prinsip keberlanjutan tidak hanya menghasilkan bangunan yang fungsional tetapi juga memperkuat nilai-nilai Islam yang mencintai alam.
Salah satu elemen penting dalam desain masjid hijau adalah penggunaan cahaya alami. Banyak masjid modern kini dirancang dengan pencahayaan alami yang optimal, yang tidak hanya menghemat energi tetapi juga menciptakan suasana yang tenang dan mendorong refleksi spiritual. Penggunaan jendela besar dan bukaan yang strategis memungkinkan cahaya matahari masuk dengan bebas, mengurangi ketergantungan pada listrik.