Pada ayat pertama dan kedua, demi waktu duha dan demi malam yaitu waktu duha ini dikenal dengan kelembutan sinarnya dan kehangatan yang datang setelah gelapnya malam. Di mana waktu duha banyak manusia melakukan aktifitas dan sementara malam dikenal dengan kegelapan dan ketenangannya Kemudian di waktu malam manusia banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Bagi dua ayat tersebut, Allah bersumpah dengan dua hal yang berlawanan yang menunjukkan bahwa sumpahnya Allah berlaku di setiap keadaan baik ruang maupun waktu. Baik siang maupun malam pada saat manusia bekerja maupun beristirahat, baik wahyu turun atau telah berakhir maka Allah tetap tidak akan menelantarkan Muhammad.
Pun pada ayat ketiga dari surat ini, Allah SWT sama sekali tidak meninggalkan maupun membenci Nabi Muhammad karena bagi-Nya Nabi Muhammad adalah makhluk yang paling dicintai oleh Allah SWT. Di dalam ayat ini pun terdapat penetapan bagaimana manusia bertatakrama dalam berbicara. Selanjutnya pada ayat keempat terkandung makna bahwa akhirat lebih baik daripada dunia. Dan apa yang terjadi atau yang akan datang lebih baik bagimu. Bahwasanya Allah memberikan hiburan serta rasa optimis dalam diri Nabi bahwa masa depan beliau serta umat Islam telah dijamin oleh allah lebih cerah dan gemilang.