Warna hijau seringkali muncul dalam berbagai simbol, bendera, dan ornamen yang berkaitan dengan Islam, mulai dari masjid megah hingga kain penutup makam. Tidak jarang orang mengasosiasikan warna ini sebagai warna Islam. Sebenarnya dari mana asal muasal hubungan kuat antara warna hijau dan agama ini? Apakah ada dasar historis, teologis, atau kultural yang menjadi alasan di baliknya?
Al-Quran dan Simbolisme Surga
Salah satu alasan terkuat mengapa warna hijau begitu terkait dengan Islam adalah karena disebutkan dalam Al-Quran sebagai warna yang melambangkan surga. Beberapa ayat Al-Quran secara eksplisit menggambarkan surga (jannah) sebagai tempat yang penuh dengan nuansa hijau, menyiratkan kesegaran, keindahan, dan kesejukan.
Sebagai contoh, dalam Surah Al-Kahf (18:31), disebutkan bahwa penghuni surga akan mengenakan "pakaian sutra halus yang berwarna hijau". Ayat lain, seperti dalam Surah Ar-Rahman (55:76), menggambarkan surga sebagai "taman-taman yang hijau (subur)". Penggambaran ini bukan sekadar deskripsi visual, tetapi juga simbol dari kehidupan yang kekal, subur, dan damai, kontras dengan kondisi kering dan tandus di banyak wilayah tempat Islam lahir. Bagi masyarakat Arab di masa lalu, yang hidup di padang pasir, warna hijau adalah representasi dari kehidupan, air, dan kesuburan yang sangat berharga.
Makna Historis dan Baju Rasulullah