3. Polarisasi dan Radikalisme
Era modern juga ditandai dengan meningkatnya polarisasi dan radikalisme. Kelompok-kelompok ekstrem seringkali menggunakan agama untuk mendukung agenda politik mereka, yang bisa merusak citra Islam sebagai agama yang damai dan rahmatan lil alamin.
Solusi dan Pendekatan Gus Baha
1. Menggunakan Media Sosial dengan Bijak
Gus Baha aktif menggunakan platform media sosial seperti YouTube untuk menyebarkan dakwahnya. Video ceramahnya yang diunggah ke YouTube tidak hanya menarik perhatian umat Islam di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh kehidupan sehari-hari, Gus Baha mampu menjelaskan ajaran Islam dengan cara yang mudah dipahami.
2. Pendekatan Humanis dan Inklusif
Salah satu kekuatan utama Gus Baha adalah pendekatannya yang humanis dan inklusif. Ia tidak segan-segan menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari audiens, termasuk yang datang dari mereka yang mungkin tidak sependapat atau bahkan skeptis terhadap agama. Dengan pendekatan ini, Gus Baha mampu membangun dialog yang konstruktif dan mengurangi ketegangan antara kelompok-kelompok yang berbeda pandangan.
3. Mengutamakan Pemahaman dan Pengamalan Ajaran Islam
Gus Baha menekankan pentingnya pemahaman mendalam tentang ajaran Islam sebelum mengamalkannya. Ia sering mengingatkan umat untuk tidak hanya mengikuti ritual agama secara buta, tetapi juga memahami makna di balik setiap ajaran. Dengan cara ini, umat dapat menjalankan agama dengan lebih bijaksana dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang menyimpang.