“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An Nisa’: 48)
Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik. Jadi, saat Anda menduakan Allah SWT, segeralah bertaubat! Allah SWT sangat mencintai kita, dan sebagai makhluk-Nya, kenapa kita terkadang terhalang untuk “mencintai-Nya”? Tapi, bukan berarti Allah SWT yang butuh kita. Ingat, kita lah yang butuh Allah SWT, sob!
3. Mau Apapun, Dipenuhi!
Cinta adalah memberi, bukankah begitu? Saat Anda meminta sesuatu kepada sahabat Anda, ketika dia memberikan sesuatu yang Anda inginkan, menunjukkan bahwa dia sangat mencintai Anda. Dan lihatlah bagaimana Allah SWT menunjukkan cintanya,
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia setiap sepertiga malam akhir. Ia lalu berkata: ‘Barangsiapa yang berdoa, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni. Hingga terbit fajar‘ ” (HR. Bukhari 1145, Muslim 758)
Anda berdoa, Allah SWT kabulkan! Anda meminta, Allah SWT beri! Terus, masih nyari alasan kita jauh dari Allah SWT? Segera renungi dari sekarang ya. Bahkan, rahmat Allah SWT lebih mengalahkan kemurkaan-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tatkala Allah menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR. Bukhari no. 6855 dan Muslim no. 2751)
4. Gak Pernah Sedikitpun Nyakitin
Kehidupan yang begitu berat, terkadang akhirnya memunculkan pemikiran, “Kenapa ko hidup gini-gini amat susahnya?”. Akhirnya, disanalah syaitan masuk dan kemudian mulai menyesatkan. Padahal, Allah SWT tidak pernah menzhalimi siapapun. Coba simak ayat berikut:
“Dan Rabb-mu tidaklah menzhalimi seorangpun” (QS. Al Kahfi : 49)
Percaya? Itu bagian dari keimanan, Sob! Coba deh kita pikirkan, terkadang yang membuat kehidupan semakin rumit, bukan faktor dari luar, tapi berasal dari diri kita sendiri!
Contoh deh, saat kita ngerjain soal ujian matematika, kita mulai ngeluh, “ini soal susah banget, rumit amat!”. Padahal, soal itu sudah disesuaikan dengan kemampuan kita menyelesaikannya. Alih-alih soal itu yang membuat rumit, mungkin karena kitanya ogah belajar dan mempersiapkan diri, soal ujian itu terasa menjadi begitu rumit. Lihat deh, di samping Anda ko bisa adem-adem aja tuh ngerjainnya.