Ketiga, saling membantu dalam kebaikan dan takwa. Ikatan ukhuwah Islamiyah akan semakin kokoh jika kita saling membantu dalam hal kebaikan. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa seorang muslim yang membantu saudaranya, maka Allah akan membantunya. Misalnya, membantu saudara yang sedang kesulitan, memberikan sedekah, atau bahkan sekadar meringankan beban mereka. Dengan saling membantu, kita menciptakan lingkungan yang penuh dengan kasih sayang dan kepedulian, yang merupakan ciri khas persaudaraan Islam.
Keempat, menjaga komunikasi yang baik. Komunikasi adalah kunci dalam menjaga ikatan ukhuwah Islamiyah. Rasulullah SAW selalu menjaga komunikasi dengan para sahabatnya, baik dalam keadaan senang maupun susah. Dengan sering berkomunikasi, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan menjaga hubungan tetap harmonis. Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat mempererat ikatan emosional antar sesama muslim.
Kelima, menghindari prasangka buruk dan ghibah. Salah satu penghalang terbesar dalam menguatkan ikatan ukhuwah Islamiyah adalah prasangka buruk dan ghibah. Allah SWT berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa" (QS. Al-Hujurat: 12). Dengan menghindari prasangka buruk dan ghibah, kita dapat menjaga hati tetap bersih dan hubungan persaudaraan tetap terjaga.
Keenam, saling memaafkan dan berlapang dada. Tidak ada manusia yang sempurna, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Oleh karena itu, saling memaafkan adalah cara penting untuk menguatkan ikatan ukhuwah Islamiyah. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang memaafkan kesalahan saudaranya, maka Allah akan memaafkan kesalahannya" (HR. Bukhari). Dengan saling memaafkan, kita menciptakan suasana yang penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.