Namun, alasan mengapa kurma seringkali dijadikan pilihan utama untuk berbuka cukup beragam. Pertama, kurma kaya akan nutrisi. Kurma mengandung gula alami, serat, mineral, dan vitamin yang dapat membantu memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Dengan mengonsumsi kurma, tubuh bisa lebih cepat beradaptasi kembali setelah melewati waktu puasa yang panjang.
Kedua, secara tradisional, berbuka dengan kurma menjadi simbol mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Umat Islam memiliki keinginan untuk melaksanakan sunnah tersebut sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi dan untuk mendapatkan pahala. Dalam beberapa kultur, berbuka dengan kurma menjadi bagian dari rutinitas bersama keluarga. Hal ini menciptakan suasana kehangatan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah puasa.
Ketiga, kurma juga dikenal sebagai sumber energi yang cepat. Makanan ini dapat diserap dengan cepat oleh tubuh dan memberikan dorongan energi yang diperlukan setelah berpuasa. Banyak orang merasa bahwa mengawali berbuka dengan kurma dapat membantu mereka untuk lebih siap menikmati makanan lainnya setelahnya. Dengan cara ini, kurma menjadi pilihan ideal untuk memulai berbuka.
Meski tidak wajib, banyak umat Islam yang tetap memilih kurma untuk berbuka. Namun, penting untuk dicatat bahwa jika kurma tidak tersedia, berbuka dengan makanan lain juga diperbolehkan. Islam mengajarkan fleksibilitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berbuka puasa. Pilihan untuk berbuka bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setiap individu.