Kehadiran Mushaf Utsmani juga memiliki implikasi penting dalam konteks penyebaran Islam. Dengan satu versi al-Qur’an yang baku, proses penyebaran ajaran Islam menjadi lebih terstruktur dan jelas. Umat Islam yang berada di berbagai wilayah, termasuk tempat-tempat yang jauh dari jazirah Arab, dapat belajar dan memahami al-Qur’an dengan lebih baik. Hal ini sangat berkontribusi terhadap penyebaran ajaran Islam ke berbagai belahan dunia, dari Asia hingga Eropa.
Di samping itu, Mushaf Utsmani juga berperan sebagai simbol persatuan dalam umat Islam. Dalam dunia yang beraneka ragam, berbeda-beda dalam bahasa dan budaya, al-Qur’an Utsmani menjadi satu-satunya teks suci yang menyatukan umat Muslim di seluruh dunia. Semua orang, tanpa memandang latar belakang, berpegang pada teks yang sama, yaitu al-Qur’an Mushaf Utsmani. Hal ini menciptakan identitas kolektif di antara umat Islam sebagai pengikut ajaran Allah.
Mushaf Utsmani juga penting di dalam tradisi dan praktik keagamaan umat Islam. Penulisan dan bacaan al-Qur’an yang baku menjadi acuan untuk semua praktik keagamaan, dari salat hingga pengajian. Dengan mempelajari dan memahami Mushaf Utsmani, umat Islam tidak hanya belajar membaca teks suci, tetapi juga memahami makna dan tafsirnya yang mendalam.