Selain itu, kedua pemimpin juga membahas tentang isu-isu maritim, terutama terkait dengan Laut China Selatan. Kedua negara memiliki kepentingan yang sama dalam memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut. Indonesia sebagai negara kepulauan besar memiliki kekhawatiran terhadap klaim yang saling tumpang tindih dari beberapa negara terkait hak maritim. Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menegaskan posisinya terhadap isu Laut China Selatan di hadapan AS, serta memperlihatkan komitmennya dalam memastikan keamanan maritim di kawasan tersebut.
Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia juga menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk mengevaluasi pencapaian dan meninjau langkah-langkah selanjutnya dalam mempererat kemitraan kedua negara. Kedua pemimpin sepakat bahwa kemitraan ini tidak hanya penting bagi kepentingan kedua negara, namun juga untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Pasifik.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka untuk terus memperkuat hubungan kedua negara, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun keamanan. Langkah-langkah konkrit juga dihasilkan, seperti peningkatan kerja sama dalam peningkatan kapasitas pertahanan Indonesia, kerjasama ekonomi lebih lanjut, dan kerjasama dalam isu-isu lingkungan yang penting bagi kedua negara.