Ironisnya, di tengah maraknya pemberitan tentang penangkapan TKA ilegal sal China, lima pekerja asal Cina ditangkap otoritas Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Kelima TKA asing yang menyaru dengan berpakaian militer itu ditangkap saat tengah ngebor di salah satu tempat di pangkalan udara yang merupakan kawasan strategis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui salah satu dari TKA asal China itu berstatus ilegal. Sementara, empat pekerja lainnya mengantongi izin kerja dengan jangka pendek, yaitu enam bulan. Namun demikian, keempatnya tidak menjalankan aktivitas pekerjaan yang sesuai dengan izin yang terdaftar.
Jadi, meskipun TKA asal China tersebut berstatus legal, namun pada kenyataannya ada sebagian yang bekerja tidak sesuai dengan keterangan yang diberikannya kepada pemerintah.
Karenanya, isu yang sebenarnya harus diangkat adalah agresivitas China, bukan kebangkitan komunisme. Karena agresivitas China ini sudah menjadi sorotan di berbagai belahan dunia. Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Amerika, dan sejumlah negara lainnya menoroti persoalan ini. Sayangnya, mengangkat isu agresivitas China pastilah berdampak negatf pada etnis Tiong Hoa di Indonesia.
Jadi, jika mengacu pada kewaspadaan nasional, maka tidak ada yang salah pidato yang disampaikan Gatot kepada sejumlah purnawirawan TNI. Apalagi informasi itu disampaikan dalam sebuah forum tertutup.
Tetapi, pelurusan yang dilakukan oleh Wiranto pun tidak salah. Sebab, setelah bocornya informasi yang disampaikan oleh Gatot, muncul berbagai spekulasi yang meresahkan masyaraat.
Salah satunya adalah spekulasi adanya pembentukan Angkatan Ke-V. Spekulasi ini sebenarnya lemah dan mudah dipatahkan, mengingat pembentukan Angkatan Ke-V pastinya dilakukan secara rahasia. Sementara, latihan militer, apalagi dengan menggunakan senjata api pastinya sulit dijaga kerahasiaannya.
Sebenarnya, opini yang saat ini menyerang Gatot, suatu saat dapat berbalik. Misalnya, jika suatu saat nanti aparat keamananan menemukan sejumlah senjata yang disembunyikan di suatu tempat (dengan catatan tidak terkait kasus terorisme), maka saat itu juga informasi yang disampaikan Gatot mendapat pembenaranya. Sekali lagi, kuncinya, Gatot tidak menyebut institusi yang dimaksudnya.
http://www.kompasiana.com/gatotswandito/59cb0177356c895d4d592db2/soal-informasi-5-000-senjata-gatot-nurmantyo-masih-di-rel-yang-tepat