Selain kebijakan tarif, AS juga telah memperingatkan tentang masalah kelebihan kapasitas yang terjadi di China. Menteri Keuangan Janet Yellen bahkan pernah menegaskan bahwa kelebihan kapasitas industri oleh Beijing mengancam perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa, serta pembangunan industri negara-negara pasar berkembang. Pada bulan April, Yellen bertemu dengan pejabat China untuk membahas masalah kelebihan kapasitas dan reformasi yang berorientasi pasar. Dia mengatakan bahwa hubungan ekonomi yang sehat harus menyediakan lapangan bermain yang setara bagi perusahaan dan pekerja di kedua negara.
Sementara itu, Beijing telah dituduh melakukan praktik dumping barang saat permintaan domestik menurun, yang memicu bea masuk yang besar atas ekspor China dari beberapa negara. China juga dituduh memberikan subsidi besar-besaran terhadap industri tertentu, seperti kendaraan listrik, yang telah menarik tarif dari AS dan negara-negara Eropa. Semua ini menciptakan ketegangan dalam hubungan perdagangan antara AS dan China.
Dalam rangka menyelesaikan ketegangan perdagangan ini, ada pengamat yang menilai bahwa hubungan AS dengan China melalui masa Biden dan Harris akan tetap tegang. Meskipun demikian, belum ada kejelasan tentang bagaimana manajemen ketegangan antara Washington dan Beijing dari kedua kandidat ini. Kepala strategi BCA Research, Marko Papic, menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada gambaran jelas terkait manajemen ketegangan antara Washington dan Beijing dari Harris maupun Trump.