Jusuf juga memperhatikan masalah timbunan sampah yang mencapai ribuan ton perhari. Menurutnya, solusi tidak hanya melibatkan teknologi dan kerjasama dengan daerah penyangga seperti Bekasi dan Tangerang, tetapi juga melibatkan pembangunan budaya masyarakat untuk lebih sadar dalam mengelola sampah di lingkungan mereka masing-masing.
Terkait dengan masalah ini, Jusuf mengatakan, "Agama mengajarkan kebersihan sebagai sebagian dari iman, malu lah kita ini kalau masih jorok soal sampah."
Partai Golkar menominasikan Jusuf Hamka sebagai bakal calon wakil gubernur (bacawagub) DKI Jakarta jika Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep maju sebagai gubernur DKI. Menurut Airlangga, salah satu modal utama Jusuf adalah pemahamannya dalam bidang infrastruktur untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Di sisi lain, Jusuf mengaku baru mengenal anak bungsu Presiden Joko Widodo pada hari Kamis di Kantor DPP Partai Golkar.
Sebagai informasi tambahan, Jusuf Hamka merupakan anak dari pasangan Dr. Joseph Suhaimi, S.H alias Jauw To Tjiang dan Suwanti Suhaimi (Siaw Po Swan). Ayahnya adalah seorang dosen di Universitas 17 Agustus (Untag) 1945 Jakarta, sementara ibunya adalah seorang guru.
Jusuf merupakan alumni dari Fakultas Hukum Untag. Selain itu, ia juga menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Bisnis Administrasi di Columbia College, Kanada, dan Administrasi Negara di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jayabaya.
Pada tahun 1981, Jusuf Hamka memeluk agama Islam saat usianya 23 tahun di bawah bimbingan Prof Buya Hamka. Ia pernah menjabat sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta, dan sejak September 2023, ia dikukuhkan sebagai Bendahara PBNU.