Massa relawan dan Ormas pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, telah resmi menyampaikan mosi tidak percaya kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jakarta terkait dengan pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024. Mereka menganggap bahwa pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024 tersebut bermasalah dan tidak adil.
Sejak awal pelaksanaan kampanye Pilkada, tim relawan RK-Suswono telah menjadi garda terdepan dalam mendukung pasangan ini. Mereka telah menggelar berbagai kegiatan sosialisasi dan kampanye untuk meraih dukungan masyarakat. Namun, keputusan KPU terkait dengan pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024 telah menimbulkan ketidakpuasan di kalangan relawan dan pendukung paslon nomor urut 1.
Salah satu perwakilan dari relawan RK-Suswono, Budi Santoso, menjelaskan bahwa mosi tidak percaya tersebut merupakan bentuk protes atas adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak KPU Provinsi Jakarta. "Kami merasa bahwa Pilkada Jakarta 2024 ini tidak transparan. Banyak kejanggalan yang terjadi, seperti dugaan money politics dan ketidaknetralan penyelenggara," ujar Budi.
Tidak hanya relawan, beberapa organisasi masyarakat (Ormas) yang mendukung pasangan RK-Suswono juga turut serta dalam mendesak KPU Provinsi Jakarta untuk menjalankan Pilkada Jakarta 2024 dalam dua putaran. Mereka berpendapat bahwa sistem satu putaran yang diusung oleh KPU cenderung memberikan keuntungan bagi pasangan calon nomor urut 2, yang dinilai memiliki kekuatan lebih besar dalam segi finansial dan dukungan politik.