Tampang.com | Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini mengungkapkan rencananya untuk mendesak para pemimpin Uni Eropa agar mempertimbangkan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Rencana ini dilakukan sebagai langkah proaktif jika terjadi gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia, dalam upaya untuk mengamati implementasi gencatan senjata tersebut.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah terjadinya aneksasi Crimea oleh Rusia pada tahun 2014. Konflik di wilayah Donbass, di bagian timur Ukraina, juga terus mengakibatkan kekacauan dan korban jiwa. Dalam konteks ini, rencana Prancis untuk membantu mengamankan gencatan senjata dapat menjadi langkah mendesak dan proaktif untuk menciptakan suasana damai di wilayah tersebut.
Emmanuel Macron juga menyatakan bahwa upaya mediasi dan diplomasi terus dilakukan antara Moskow dan Kiev. Jika upaya tersebut berhasil, pasukan penjaga perdamaian dari Uni Eropa akan ditugaskan untuk mengawasi implementasi gencatan senjata dan memastikan bahwa kedua belah pihak mematuhi komitmen mereka.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Prancis untuk menjadi pemimpin di dunia internasional, terutama dalam menangani konflik dan krisis di berbagai belahan dunia. Dengan menekankan pentingnya mengamankan gencatan senjata di Ukraina, Macron berharap bahwa langkah tersebut dapat membantu menciptakan fondasi bagi dialog damai yang lebih luas antara Ukraina dan Rusia.