Hasil pemilu AS tersebut akan berdampak pada peta geopolitik global, termasuk hubungan dengan China. Implikasi dari pemilu AS juga diperkirakan akan memengaruhi inflasi AS, yang kemungkinan sulit turun hingga penyelenggaraan pemilu. Situasi politik yang panas di AS dapat mempengaruhi minat investor asing di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, yang kemungkinan dapat menyebabkan melemahnya mata uang rupiah.
2. Proyeksi Perekonomian China dan India Menurun
Perekonomian China dan India diproyeksikan akan tumbuh lebih rendah pada tahun 2024. Perlambatan ekonomi kedua negara tersebut diprediksi akan memberikan dampak yang cukup besar bagi ekonomi Indonesia, mengingat China dan India merupakan salah satu penerima ekspor terbesar Indonesia.
IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan pada kisaran 5% hingga 2029 atau saat periode pertama kepemimpinan Prabowo berakhir. Ekspor non-migas Indonesia ke China dan India yang mencapai sekitar 31,64% dari total ekspor non-migas, dapat terpengaruh oleh perlambatan ekonomi kedua negara tersebut.
3. Ketegangan Politik dan Perang Antar Negara
Ketegangan antara Iran dan Israel, serta perang saudara di negara tetangga Indonesia, dapat memberikan dampak negatif bagi Indonesia. Situasi ketegangan geopolitik yang melibatkan banyak negara untuk menyelesaikan masalah diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun atau saat Prabowo menjabat sebagai Presiden RI Oktober mendatang.