Dibalik keraguan tersebut, Muzani justru mengatakan bahwa dirinya sangat percaya akan elektabilitas Prabowo yang masih diyakininya bahwa Prabowo masih diinginkan oleh rakyat.
"Kita tidak malu sebagai partai yang didukung tukang ojek, penjual bakso, penjual tahu. Mereka yang akan meminta ke Pak Prabowo memimpin untuk orang miskin. Atas desakan ketua DPD, DPC Ranting dan seluruh kader. Kami akan menginformasikan ini ke Pak Prabowo. Pada waktu yang tepat beliau akan memberikan jawaban," ucap Muzani.
Pengamat Politik dari Unpad (Universitas Padjajaran) mengatakan bahwa Prabowo memiliki beberapa pertimbangan terkait hal itu. Salah satunya adalah dukungan partai dan biaya logistic. Ditambah karena Prabowo sudah kalah 2 kali dalam Pilpres.
"Jika Prabowo maju ada dua problem psikologis yang harus dihadapi partai kubu oposisi. Pertama Prabowo sudah dua kali kalah dalam pilpres. Ini bisa mengganggu psikologis pemilih, sosok sudah dua kali bertanding dalam Pilpres, ini bisa jadi problem. Kedua persoalan logistik, kita belum tahu persiapan Prabowo dalam konteks logistik. Di beberapa momen terakhir, Pak Prabowo mengeluh soal logistik," jelas Firman.