Diberitakan Reuters, situasi di Timur Tengah semakin memanas ketika rudal-rudal Iran melintasi langit Yerusalem dan Tel Aviv pada Sabtu (21/6/2025) dini hari. Serangan ini merupakan balasan dari Iran yang merespons serangan Israel yang lebih dulu terjadi pada tanggal 13 Juni 2025. Dengan demikian, sudah lebih dari seminggu Israel dan Iran terjebak dalam konflik saling serang yang menjadikan kawasan tersebut semakin tidak stabil.
Israel beralasan bahwa serangan rudalnya terhadap Iran adalah langkah untuk menghentikan program nuklir negara tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat internasional telah mencermati kekhawatiran Israel terkait ambisi nuklir Iran, yang dinilai sebagai ancaman potensial bagi keamanan nasionalnya. Dengan meningkatnya ketegangan ini, banyak pihak yang khawatir bahwa konflik ini dapat meluas dan mengakibatkan kerusakan yang lebih besar di kawasan.
Serangan terbaru dari Iran menunjukkan bahwa negara tersebut tidak akan tinggal diam. Setiap serangan yang dilakukan oleh Israel seakan memicu respon yang lebih keras dari Teheran. Menurut laporan, rudal-rudal yang ditembakkan oleh Iran tidak hanya ditujukan untuk menyerang sasaran militer, tetapi juga infrastruktur sipil yang terkait dengan upaya Israel dalam memperkuat posisinya di kawasan. Ini menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara tidak hanya bersifat militer, tetapi juga berimplikasi pada kehidupan masyarakat sipil.