Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, beberapa waktu lalu menuai beragam kritik setelah mengusulkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk Kementerian HAM. Polemik ini pun menuai perhatian publik serta masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, Natalius Pigai justru menyambut kritik tersebut dengan sikap yang berbeda. Dia mengaku bangga dengan serangan yang ada dan mengatakan ini jadi upaya untuk membuat HAM menjadi pusat atau fokus utama kebijakan di Republik Indonesia.
Dalam pernyataannya, Natalius Pigai menyatakan bahwa kritik dan serangan terhadap dirinya merupakan bagian dari demokrasi yang seharusnya diterima secara bijaksana. Menurutnya, hal ini sejalan dengan semangat transparansi dalam pengelolaan anggaran negara. Pigai juga berpendapat bahwa kritik dan masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memperbaiki kinerja dan kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian HAM.
"Saya bangga hari ini karena saya diserang karena saya mau, ingin membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dengan melakukan terobosan-terobosan di luar bayangan semua orang, di mana mengangkat hak asasi manusia diabaikan di ujung dari kebijakan politik dan pembangunan, menjadi masukan dalam sentrum utama kebijakan di Republik ini," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi XIII DPR, Kamis (31/10).